shoutoshiro: (shio)
Title: The Town of Drizzling Rain
Genre: Horror/Mystery
Rating: M (I don't know if I should rate this story as T+, but I'll go with M because of the generally gruesome elements)
Fiction Type: Multichapter

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: everything in this fic © Shou Toshiro

The Town of Drizzling Rain

(Content Severity: Discretion Strongly Advised)
Content warnings: Detailed writing, blood and gore, body horror, animal death, decapitation, death and murder, and err... other gruesome things (and they're not in the story just for show, I tell you)

Tepat satu tahun menghilangnya Noel Edwin, Maurice Cecil memutuskan bahwa sudah waktunya dia mencari keberadaan sahabatnya tersebut, tapi, yang jadi masalah ialah: dari mana dia harus memulai?

Dia tak tahu bagaimana memulai misi pencariannya — hingga beberapa hari kemudian, Maurice menerima sebuah kartu pos misterius di kotak suratnya yang mengarahkannya pada sebuah kota bernama kota Drizzle.

Dari sanalah Maurice mengambil beberapa langkah awal untuk menguak rahasia dibalik menghilangnya Noel — atau bahkan, lebih dari itu...
shoutoshiro: (eating)
Title: Pandemonium of A Hollow Birdcage
Genre: Dark fantasy/Mystery
Rating: T+
Fiction Type: Multichapter

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: everything in this fic © Shou Toshiro

Pandemonium of A Hollow Birdcage

(Content Severity: Discretion Advised)
Content warnings: Slow-paced plot, descriptive style of writing, blood, gore, violence, dark themes

Tidak punya alasan untuk hidup dan terus menunggu-nunggu akan kedatangan sang malaikat maut? Agnar Valderzen, seorang pemuda di usia 17 tahun, merasa demikian.

Sejak Ordshilve jatuh dalam sebuah jurang kegelapan tiada akhir, semuanya berubah. Kegelapan seolah menelan bahkan setitik cahaya yang terpancar dari hati-hati yang berharap, menyisakan kegelapan semata di seluruh daratan Ordshilve. Tak ada harapan lagi untuk Ordshilve.

Hidup di Ordshilve yang penuh tirani dan anarki, tak salah bila Agnar menginginkan kematian untuk menjemputnya sesegera mungkin, bukan?

Akan tetapi, pertemuan dengan seorang pembunuh bayaran berhasil mengubah pola pikir Agnar. Sepenuhnya. Siapa yang menyangka bahwa pembunuh bayaran tersebut menyimpan informasi yang teramat penting untuk seorang Agnar Valderzen?

Sesuatu yang Agnar cari selama hidupnya. Tentang siapa Agnar Valderzen sebenarnya, dan untuk apa dia hidup.

Batas

Jul. 21st, 2014 03:43 pm
shoutoshiro: (eating)
Title: Batas
Genre: Angst
Rating: K
Fiction Type: Oneshot

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: everything in this fic © Shou Toshiro

Batas

Berhadapan dengan langit yang berwarna persik dengan gradasi oranye, aku menarik konklusi bahwa jingga belum memutuskan untuk tidur.

“Hei.” Suaramu dan suara angin beradu, memperebutkan mana yang lebih dulu sampai di telingaku - oh, suaramu tentu sampai lebih dulu. Sayang sekali, Tuan Angin.

“Apa?” Aku menyahutimu.

“Aku akan belajar di Denmark tahun depan.”

“Kenapa?”

“Memang harus begitu.” Kamu tertawa sambil terus menujukan pandanganmu ke arah jalanan yang ramai akan kendaraan berlalu-lalang, padahal aku bertanya serius.

“Kenapa?” Kuulangi pertanyaanku yang sebelumnya, mengharapkan jawaban yang definitif.

“Memangnya sampai kapan kita mau terus bersama?” Kamu berbalik bertanya padaku. Aku terdiam, tak dapat menjawabnya.

Saat aku sampai di rumah, kuulangi lagi pertanyaanmu di dalam benakku. Berenang, menyelam lebih dalam, dan makin dalam. Menghabiskan seluruh tenaga otakku untuk berpikir, berusaha untuk mencari jawaban darinya. Nihil.

Sudah juga ia bertanya ke beberapa jawaban yang lewat dalam otakku, namun hasilnya tetaplah nihil.

None. Nihil. Tak ada.

Pada akhirnya, setelah aku menyelam di museum memori, aku teringat bahwa kita hanyalah sebatas teman.

Ya, teman. Tak kurang, tak lebih.



A/N: Terinspirasi lagu scene oleh keeno yang dinyanyikan Hatsune Miku.
shoutoshiro: (pinkies)
Title: Janji Segitiga Musim Panas
Genre: General
Rating: K
Fiction type: Oneshot

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: everything in this fic © Shou Toshiro

Janji Segitiga Musim Panas

“Lavender, lihat!” Coffee menarik tangan kecil gadis yang berada di sampingnya –Lavender, sambil menunjuk ke arah langit.

“Indah sekali!” Kedua iris berwarna violet milik Lavender berbinar seakan ada bintang dalam kedua bola mata yang bulat itu. Anak lelaki yang di sebelahnya mengangguk dengan senang. “Iya, ‘kan?”

Jari-jari kecil mengarah ke arah langit berbintang yang diselimuti oleh rasi bintang segitiga musim panas, seakan ingin menangkapnya. Menunjuk ke arah salah satu bintang, gadis kecil itu bertanya. “Ko-chan, bintang yang itu namanya apa?”

Anak lelaki itu melihat ke atas. “Yang mana?”

Jari-jari kecil kembali menuntunnya untuk melihat ke arah yang ditunjuk, iris cokelatnya terhenti pada satu bintang yang terlihat paling bersinar diantara yang lain. “Yang itu, Ko-chan. Yang paling bersinar.”

Tersenyum lebar, anak lelaki itu melirik si gadis kecil sebentar sebelum kedua iris berwarna gelapnya kembali terfokus pada segitiga yang berada di langit malam. “Yang itu namanya Deneb. Kalau yang itu, namanya Altair. Dan yang di atas itu, namanya Vega.”

Kedua iris berwarna violet semakin berbinar saat mendengar penjelasan dari teman sepermainannya itu. Ide muncul dalam benaknya. “Ko-chan!” Gadis kecil itu berseru, dan menggenggam kedua tangan anak lelaki yang berada di sampingnya. “E—eh? Apa?” Tanyanya, bingung menghiasi kedua iris cokelatnya.

“Nanti kalau sudah besar, kita lihat bintang seperti ini lagi, ya?” Ujar si gadis kecil, tersenyum, mengulurkan jari kelingkingnya.

“Iya!” Mengangguk dengan senang, anak lelaki itu juga mengulurkan jari kelingkingnya pada gadis kecil yang sekarang berada di hadapannya – mengikatnya dengan kuat. “Ko-chan, janji, ya?”

—Tentu saja disambut dengan senyum gembira oleh pemilik iris berwarna cokelat. “Iya, janji!” Ujarnya senang, kedua jari kelingking kecil masih terikat; janji yang mereka buat di bawah sang segitiga musim panas.



A/N: Hai. Shou di sini. Judulnya cheesy banget orz. Maaf enggak nge-post selama 2 bulan terakhir ini. Aku lagi kena writerblock selama 2 bulan terakhir ini, dan Senin, aku masih ada ujian di sekolah, ditambah lagi bulan depan ujian nasional. Ini original fiction pertama yang aku buat dan publish di internet. Sekuel saat mereka sudah besar nanti mungkin akan kubuat.