Bitter

Apr. 24th, 2013 04:55 pm
shoutoshiro: (shio)
Title: Bitter
Rating: K

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Bitter

Duniaku dipenuhi dengan cahaya yang bersinar dengan terang.

Di antara cahaya-cahaya itu, cinta pasti akan tumbuh.

Seberapa ingin aku kembali ke masa lalu pun, aku tak dapat kembali.

Aku berusaha menguatkan diriku; tertawa juga; namun, semuanya tumpah begitu saja dari dalam hatiku, tak dapat berhenti; terus berulang-ulang.

Cahaya-cahaya terang yang dulu menyinari kita, kenangan kita, kota ini, kini sudah menghilang.

Aku hanya ingin tertawa di sampingmu sedikit lagi.

Aku hanya ingin berada di sisimu sedikit lagi, tapi



A/N: Terinspirasi oleh lagu bitter oleh keeno yang dinyanyikan oleh Hatsune Miku.

Fix

Apr. 19th, 2013 12:36 pm
shoutoshiro: (eh)
Title: Fix
Rating: K

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Fix

Kita menjalani kisah cinta yang canggung, hanya dengan berpegangan tangan saja dapat membuat kita senang.

Berada di sisimu adalah satu-satunya yang kuinginkan.

Hanya dengan berada di sisimu, aku merasa bahwa aku dapat melewati semuanya dengan mudah.

Namun, tanpa kusadari, kau sudah begitu jauh.

Aku jatuh cinta kepadamu sekali lagi, dan semuanya terasa sakit.

Sudah berapa kali aku jatuh ke dalam lubang yang sama? Aku bertanya dalam hati.

Aku bahkan tak tahu malam datang begitu cepat.

Aku menangis. Kau tidak menyadarinya.

Aku memanggil namamu lagi dan lagi.

Walau terasa menyakitkan, aku masih mencintaimu. Aku jatuh cinta padamu.

Suaramu menggema di dalam hatiku.

Aku mengulurkan tanganku, mencoba untuk meraihnya.

Aku berusaha untuk bertahan, aku selalu berusaha.

Sebentar lagi akan hilang, bukan? Namaku yang terukir dalam hatimu.

Malam datang menyelimuti seluruh tubuhku yang bergetar. Aku tak dapat melihat apa-apa, aku memanggil namamu. Sakit.

Ini sangat menyakitkan. Walaupun begitu, aku, dengan bodohnya masih mencintaimu.

Aku jatuh cinta padamu.



A/N: Terinspirasi dari lagu fix oleh keeno yang dinyanyikan oleh Hatsune Miku. Revisi sekaligus versi cerita yang lebih panjang bisa dibaca di Wattpad (username: ArchaicAlchemy)!
shoutoshiro: (pinkies)
Title: Janji Segitiga Musim Panas
Genre: General
Rating: K
Fiction type: Oneshot

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: everything in this fic © Shou Toshiro

Janji Segitiga Musim Panas

“Lavender, lihat!” Coffee menarik tangan kecil gadis yang berada di sampingnya –Lavender, sambil menunjuk ke arah langit.

“Indah sekali!” Kedua iris berwarna violet milik Lavender berbinar seakan ada bintang dalam kedua bola mata yang bulat itu. Anak lelaki yang di sebelahnya mengangguk dengan senang. “Iya, ‘kan?”

Jari-jari kecil mengarah ke arah langit berbintang yang diselimuti oleh rasi bintang segitiga musim panas, seakan ingin menangkapnya. Menunjuk ke arah salah satu bintang, gadis kecil itu bertanya. “Ko-chan, bintang yang itu namanya apa?”

Anak lelaki itu melihat ke atas. “Yang mana?”

Jari-jari kecil kembali menuntunnya untuk melihat ke arah yang ditunjuk, iris cokelatnya terhenti pada satu bintang yang terlihat paling bersinar diantara yang lain. “Yang itu, Ko-chan. Yang paling bersinar.”

Tersenyum lebar, anak lelaki itu melirik si gadis kecil sebentar sebelum kedua iris berwarna gelapnya kembali terfokus pada segitiga yang berada di langit malam. “Yang itu namanya Deneb. Kalau yang itu, namanya Altair. Dan yang di atas itu, namanya Vega.”

Kedua iris berwarna violet semakin berbinar saat mendengar penjelasan dari teman sepermainannya itu. Ide muncul dalam benaknya. “Ko-chan!” Gadis kecil itu berseru, dan menggenggam kedua tangan anak lelaki yang berada di sampingnya. “E—eh? Apa?” Tanyanya, bingung menghiasi kedua iris cokelatnya.

“Nanti kalau sudah besar, kita lihat bintang seperti ini lagi, ya?” Ujar si gadis kecil, tersenyum, mengulurkan jari kelingkingnya.

“Iya!” Mengangguk dengan senang, anak lelaki itu juga mengulurkan jari kelingkingnya pada gadis kecil yang sekarang berada di hadapannya – mengikatnya dengan kuat. “Ko-chan, janji, ya?”

—Tentu saja disambut dengan senyum gembira oleh pemilik iris berwarna cokelat. “Iya, janji!” Ujarnya senang, kedua jari kelingking kecil masih terikat; janji yang mereka buat di bawah sang segitiga musim panas.



A/N: Hai. Shou di sini. Judulnya cheesy banget orz. Maaf enggak nge-post selama 2 bulan terakhir ini. Aku lagi kena writerblock selama 2 bulan terakhir ini, dan Senin, aku masih ada ujian di sekolah, ditambah lagi bulan depan ujian nasional. Ini original fiction pertama yang aku buat dan publish di internet. Sekuel saat mereka sudah besar nanti mungkin akan kubuat.

Asa

Dec. 9th, 2012 07:02 pm
shoutoshiro: (fragments)
Title: Asa
Rating: K

Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Asa

Aku mencintaimu, walaupun kau mencintai orang lain.

Aku mencintaimu, walaupun kau tidak akan pernah melihatku.

Aku masih mencintaimu, walaupun aku tahu kau tidak akan pernah membalas perasaanku.

Sandiwara

Dec. 1st, 2012 11:33 pm
shoutoshiro: (gin)
Title: Sandiwara
Genre: General
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot

Pairing: Kanda/Allen ;implied
Fandom: D.Gray-man
Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: D.Gray-man © Hoshino Katsura

Sandiwara

Kau selalu tersenyum terhadap siapa pun. Bahkan padaku yang selalu berkata kasar padamu.

Kau selalu membiarkan mereka yang menjauhimu dan mengatakan bahwa kau adalah manusia terkutuk —membalas mereka hanya dengan sebuah senyuman yang polos, di sampingmu, Lavi yang menggerutu, dan Lenalee yang berusaha untuk menenangkan pemuda berambut merah itu.

Tidak apa-apa. Hal seperti itu sudah biasa, jadi, tolong jangan dipikirkan.

Aku tidak apa-apa.

Bosan. Aku sudah bosan mendengar kalimat seperti itu yang terus keluar dari mulutmu.

Kau, apakah kau tidak lelah terus diperlakukan seperti sampah? Entah dari mana aku tahu hal seperti ini, tapi, aku sangat tahu betul, di balik senyumanmu, hanya ada kesedihan yang mendalam, yang akan terus terpahat di dalam hatimu. Aku dapat melihatnya hanya dengan memandang matamu yang beriris abu-abu itu.

Aku heran, mengapa si kelinci bodoh dan perempuan berambut pendek itu tidak pernah menyadari itu semua — atau mereka hanya berpura-pura dan memutuskan untuk mengikuti arah sandiwaramu? Entah benar atau tidak, aku tidak peduli tentang mereka. Harus kukatakan bahwa sandiwaramu sukses, namun tidak untukku.

Kau juga tidak pernah membuka mulutmu tentang kesedihanmu. Kau bahkan menutup semua kesedihanmu dengan sebuah topeng yang dapat dibilang — tersenyum tanpa henti selama 24/7, dan itu membuatku muak. Benar-benar muak, kau tahu itu?

Itu yang membuatku sangat merasa kesal padamu.

Tapi pada saat yang sama, aku ingin memelukmu erat. Membawamu ke dalam pelukanku, lalu menghapus semua air mata yang selalu kau teteskan setiap malam, di balik pintu kayu kamarmu itu. Aku tahu ini tidak biasa —dan aku juga tahu betul jika aku melakukan semua itu padamu, kau tentu akan ketakutan.

Aku tidak akan mengakui ini seumur hidupku, tapi,

Allen Walker,

Bean sprout bodoh,

Aku tidak pernah membencimu.

Hanya satu — aku berharap kau menghentikan semua sandiwara yang telah kau bangun selama ini, dan melepaskan topeng yang selalu menutupi senyumanmu yang sesungguhnya itu.



A/N: Aku merasa telah merusak citra Yullen di fanfiksi ini. Maaf Kanda OOC. orz