Reveri dalam Sebuah Atensi
Mar. 25th, 2014 07:11 pm![[personal profile]](https://www.dreamwidth.org/img/silk/identity/user.png)
Title: Reveri dalam Sebuah Atensi
Genre: Romance
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot
Language: Bahasa Indonesia
Author: Shou Toshiro
Disclaimer: PSYCHO-PASS © Urobuchi Gen
Reveri dalam Sebuah Atensi
Kougami Shinya menarik Ginoza Nobuchika ke dalam pelukannya, tak mempedulikan lagi atensi-atensi yang ditunjukkan oleh orang di sekitar mereka.
“Ko-Kougami! Bodoh, apa yang kau lakukan?! Lepaskan!”
Pemuda berkacamata yang secara teknikal adalah korban tersebut meronta, berusaha melepaskan pelukan Shinya agar tidak menarik atensi orang banyak, tapi sepertinya sudah terlambat.
“Aku menyukaimu, Gino. Aku sangat menyayangimu.” Shinya berbisik pada Nobuchika. Suaranya terdengar memohon; jadi, seberapa ingin Nobuchika memukul kepalanya dan bicara bahwa sepertinya ada satu atau beberapa sekrup di kepala Shinya yang copot, ia tak dapat melakukan hal itu.
Nobuchika juga merasakan hal yang sama menyangkut Shinya; ia tak dapat menyangkalnya.
Merah buah persik menghiasi kedua pipi Nobuchika saat ia merasakan jemari-jemari Shinya mengelus lembut surai hitam legamnya, membuatnya semakin manis. Alisnya mengerut, mulutnya sama sekali tidak membentuk senyuman – melainkan membentuk sebuah garis miring.
Oh, andai Shinya melepaskan pelukannya lebih dulu dan melihat ini, ia pasti akan melakukan sesuatu pada Nobuchika yang akan menarik atensi orang lain lebih banyak. Setidaknya, Nobuchika bersyukur akan hal itu.
Nobuchika tahu Shinya menyukainya. Ia tahu Shinya menyayanginya. Ia tahu Shinya mencintainya. Ia tahu. Nobuchika tahu.
“Aku tahu, bodoh… Aku tahu.”
Shinya menutup kedua matanya dan tersenyum simpul. “Aku senang kau tahu.”
Pada akhirnya – mereka tak lagi mempedulikan atensi orang-orang di sekitar mereka, perlahan tenggelam dalam sebuah reveri. Tak perlu lagi ada kata yang bertukar di antara mereka.
Reveri yang nyata ini hanyalah milik mereka. Tak akan ada seorang pun yang dapat memasukinya, sekalipun kau seseorang bernama Makishima Shougo atau Tsunemori Akane. Tentu saja, akan selalu ada pengecualian. Ini klise, namun pengecualian ini tentu saja jatuh pada Kougami Shinya dan Ginoza Nobuchika.
Bagaimana? Tak perlu dijelaskan lebih jauh lagi, ‘kan?
—
A/N: Short, plotless, fluffy thing I wrote out on a whim. May be an AU, may not be an AU, depending on how you would like to see it.
Genre: Romance
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot
Language: Bahasa Indonesia
Author: Shou Toshiro
Disclaimer: PSYCHO-PASS © Urobuchi Gen
Reveri dalam Sebuah Atensi
Kougami Shinya menarik Ginoza Nobuchika ke dalam pelukannya, tak mempedulikan lagi atensi-atensi yang ditunjukkan oleh orang di sekitar mereka.
“Ko-Kougami! Bodoh, apa yang kau lakukan?! Lepaskan!”
Pemuda berkacamata yang secara teknikal adalah korban tersebut meronta, berusaha melepaskan pelukan Shinya agar tidak menarik atensi orang banyak, tapi sepertinya sudah terlambat.
“Aku menyukaimu, Gino. Aku sangat menyayangimu.” Shinya berbisik pada Nobuchika. Suaranya terdengar memohon; jadi, seberapa ingin Nobuchika memukul kepalanya dan bicara bahwa sepertinya ada satu atau beberapa sekrup di kepala Shinya yang copot, ia tak dapat melakukan hal itu.
Nobuchika juga merasakan hal yang sama menyangkut Shinya; ia tak dapat menyangkalnya.
Merah buah persik menghiasi kedua pipi Nobuchika saat ia merasakan jemari-jemari Shinya mengelus lembut surai hitam legamnya, membuatnya semakin manis. Alisnya mengerut, mulutnya sama sekali tidak membentuk senyuman – melainkan membentuk sebuah garis miring.
Oh, andai Shinya melepaskan pelukannya lebih dulu dan melihat ini, ia pasti akan melakukan sesuatu pada Nobuchika yang akan menarik atensi orang lain lebih banyak. Setidaknya, Nobuchika bersyukur akan hal itu.
Nobuchika tahu Shinya menyukainya. Ia tahu Shinya menyayanginya. Ia tahu Shinya mencintainya. Ia tahu. Nobuchika tahu.
“Aku tahu, bodoh… Aku tahu.”
Shinya menutup kedua matanya dan tersenyum simpul. “Aku senang kau tahu.”
Pada akhirnya – mereka tak lagi mempedulikan atensi orang-orang di sekitar mereka, perlahan tenggelam dalam sebuah reveri. Tak perlu lagi ada kata yang bertukar di antara mereka.
Reveri yang nyata ini hanyalah milik mereka. Tak akan ada seorang pun yang dapat memasukinya, sekalipun kau seseorang bernama Makishima Shougo atau Tsunemori Akane. Tentu saja, akan selalu ada pengecualian. Ini klise, namun pengecualian ini tentu saja jatuh pada Kougami Shinya dan Ginoza Nobuchika.
Bagaimana? Tak perlu dijelaskan lebih jauh lagi, ‘kan?
—
A/N: Short, plotless, fluffy thing I wrote out on a whim. May be an AU, may not be an AU, depending on how you would like to see it.