shoutoshiro: (eating)
Title: 手をつないで
Genre: Romance
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot

Pairing: Kanda/Allen
Fandom: D.Gray-man
Language: English

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: D.Gray-man © Katsura Hoshino

手をつないで

“I can’t sleep, Kanda. I think it would be nice if someone were to hold your hand if you somehow can’t fall asleep,” The said man grunted. “Still wanting for someone to hold your hand to fall asleep? What are you, five?”

Allen glared and pouted childishly. “Well, excuse me for being immature.” He said before turned his back to the raven-haired samurai. The latter scoffed before turning Allen, making the white-haired boy facing him again.

Kanda brought Allen to his chest instead of holding his hand, much to Allen’s embarrassment. “Better, Bean sprout?” Allen blushed in response, a delicate color of pink tinting his cheeks. “Y—Yeah, better. Thank you, Kanda,” he whispered.

“Happy now?”

Allen smiled one last time, before he cuddled more to the warmth that Kanda's provided, and eventually drifting into a peaceful slumber. “Good night, Kanda.”



A/N: Actually inspired by Wotamin’s cover of Rokutousei no Yoru. I’m actually planning to do a full and long Yullen oneshot inspired by this song, but I still have this fever urgh. Please feel free to correct my grammar mistakes if you spot any.

Sandiwara

Dec. 1st, 2012 11:33 pm
shoutoshiro: (gin)
Title: Sandiwara
Genre: General
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot

Pairing: Kanda/Allen ;implied
Fandom: D.Gray-man
Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: D.Gray-man © Hoshino Katsura

Sandiwara

Kau selalu tersenyum terhadap siapa pun. Bahkan padaku yang selalu berkata kasar padamu.

Kau selalu membiarkan mereka yang menjauhimu dan mengatakan bahwa kau adalah manusia terkutuk —membalas mereka hanya dengan sebuah senyuman yang polos, di sampingmu, Lavi yang menggerutu, dan Lenalee yang berusaha untuk menenangkan pemuda berambut merah itu.

Tidak apa-apa. Hal seperti itu sudah biasa, jadi, tolong jangan dipikirkan.

Aku tidak apa-apa.

Bosan. Aku sudah bosan mendengar kalimat seperti itu yang terus keluar dari mulutmu.

Kau, apakah kau tidak lelah terus diperlakukan seperti sampah? Entah dari mana aku tahu hal seperti ini, tapi, aku sangat tahu betul, di balik senyumanmu, hanya ada kesedihan yang mendalam, yang akan terus terpahat di dalam hatimu. Aku dapat melihatnya hanya dengan memandang matamu yang beriris abu-abu itu.

Aku heran, mengapa si kelinci bodoh dan perempuan berambut pendek itu tidak pernah menyadari itu semua — atau mereka hanya berpura-pura dan memutuskan untuk mengikuti arah sandiwaramu? Entah benar atau tidak, aku tidak peduli tentang mereka. Harus kukatakan bahwa sandiwaramu sukses, namun tidak untukku.

Kau juga tidak pernah membuka mulutmu tentang kesedihanmu. Kau bahkan menutup semua kesedihanmu dengan sebuah topeng yang dapat dibilang — tersenyum tanpa henti selama 24/7, dan itu membuatku muak. Benar-benar muak, kau tahu itu?

Itu yang membuatku sangat merasa kesal padamu.

Tapi pada saat yang sama, aku ingin memelukmu erat. Membawamu ke dalam pelukanku, lalu menghapus semua air mata yang selalu kau teteskan setiap malam, di balik pintu kayu kamarmu itu. Aku tahu ini tidak biasa —dan aku juga tahu betul jika aku melakukan semua itu padamu, kau tentu akan ketakutan.

Aku tidak akan mengakui ini seumur hidupku, tapi,

Allen Walker,

Bean sprout bodoh,

Aku tidak pernah membencimu.

Hanya satu — aku berharap kau menghentikan semua sandiwara yang telah kau bangun selama ini, dan melepaskan topeng yang selalu menutupi senyumanmu yang sesungguhnya itu.



A/N: Aku merasa telah merusak citra Yullen di fanfiksi ini. Maaf Kanda OOC. orz