Dec. 1st, 2012

Tsundere

Dec. 1st, 2012 11:17 pm
shoutoshiro: (attraction)
Title: Tsundere
Genre: Romance
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot

Pairing: Lavi/Allen
Fandom: D.Gray-man
Language: English

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: D.Gray-man © Hoshino Katsura

Tsundere

“Allen!” Lavi glomped Allen and wrapped his arms around Allen’s waist. “What’cha doin’?” Lavi asked the white-haired boy.

Allen gasped. “I-idiot! Are you blind or what? I-I’m reading,” The boy murmured while blushing at the intimacy, but it seems that a certain red-haired didn’t feel anything at their intimacy. Lavi chuckled, “Haha, what a cute reaction we have there.”

“What do you mean? I’m not cute at all.” He glared. Lavi laughed again. “Okay, okay. It’s just rare to see you’re acting tsundere.”

“Hence you’re cute, Allen.” He patted the boy’s soft silver locks. Allen blushed, hiding his face with the book. “I-I’m not cute, nor tsundere.” Lavi laughed again as he leaned down to kiss Allen’s forehead.

“But you are being one, little Moyashi-chan.”



A/N: HAHA WHAT was that just now. Writing a tsundere (sort of) Allen is fun, and not to mention, he’s cute that way, too! I hope you enjoyed this fluffy little piece of Laven. (even though Allen is OOC)

Sandiwara

Dec. 1st, 2012 11:33 pm
shoutoshiro: (gin)
Title: Sandiwara
Genre: General
Rating: K
Fan-fiction type: Oneshot

Pairing: Kanda/Allen ;implied
Fandom: D.Gray-man
Language: Bahasa Indonesia

Author: Shou Toshiro

Disclaimer: D.Gray-man © Hoshino Katsura

Sandiwara

Kau selalu tersenyum terhadap siapa pun. Bahkan padaku yang selalu berkata kasar padamu.

Kau selalu membiarkan mereka yang menjauhimu dan mengatakan bahwa kau adalah manusia terkutuk —membalas mereka hanya dengan sebuah senyuman yang polos, di sampingmu, Lavi yang menggerutu, dan Lenalee yang berusaha untuk menenangkan pemuda berambut merah itu.

Tidak apa-apa. Hal seperti itu sudah biasa, jadi, tolong jangan dipikirkan.

Aku tidak apa-apa.

Bosan. Aku sudah bosan mendengar kalimat seperti itu yang terus keluar dari mulutmu.

Kau, apakah kau tidak lelah terus diperlakukan seperti sampah? Entah dari mana aku tahu hal seperti ini, tapi, aku sangat tahu betul, di balik senyumanmu, hanya ada kesedihan yang mendalam, yang akan terus terpahat di dalam hatimu. Aku dapat melihatnya hanya dengan memandang matamu yang beriris abu-abu itu.

Aku heran, mengapa si kelinci bodoh dan perempuan berambut pendek itu tidak pernah menyadari itu semua — atau mereka hanya berpura-pura dan memutuskan untuk mengikuti arah sandiwaramu? Entah benar atau tidak, aku tidak peduli tentang mereka. Harus kukatakan bahwa sandiwaramu sukses, namun tidak untukku.

Kau juga tidak pernah membuka mulutmu tentang kesedihanmu. Kau bahkan menutup semua kesedihanmu dengan sebuah topeng yang dapat dibilang — tersenyum tanpa henti selama 24/7, dan itu membuatku muak. Benar-benar muak, kau tahu itu?

Itu yang membuatku sangat merasa kesal padamu.

Tapi pada saat yang sama, aku ingin memelukmu erat. Membawamu ke dalam pelukanku, lalu menghapus semua air mata yang selalu kau teteskan setiap malam, di balik pintu kayu kamarmu itu. Aku tahu ini tidak biasa —dan aku juga tahu betul jika aku melakukan semua itu padamu, kau tentu akan ketakutan.

Aku tidak akan mengakui ini seumur hidupku, tapi,

Allen Walker,

Bean sprout bodoh,

Aku tidak pernah membencimu.

Hanya satu — aku berharap kau menghentikan semua sandiwara yang telah kau bangun selama ini, dan melepaskan topeng yang selalu menutupi senyumanmu yang sesungguhnya itu.



A/N: Aku merasa telah merusak citra Yullen di fanfiksi ini. Maaf Kanda OOC. orz